Ayat Pokok: Mazmur 25:1-5
Oleh: Pdt. A.H. Mandey
Allah mengangkat lima jawatan: rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar dengan satu tujuan: memperlengkapi jemaat untuk melayani dan membangun Tubuh Kristus. Haleluya!
Kristus adalah Kepala. TubuhNya adalah satu organisme yang terdiri dari banyak orang kudus, antara lain: saudara dan saya. Sebagai organisme, kita harus bertumbuh sampai mencapai kesatuan iman, pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus – Efesus 4:11-16.
“Janganlah Aku Mendapat Malu”
Ayat pokok kita merupakan doa permohonan ampun yang dipanjatkan oleh raja Daud. Ia mengawali doanya dengan mengangkat jiwanya kepada Tuhan. Di dalam jiwa terdapat berbagai macam perasaan, keinginan, dan pikiran manusia. Hanya dekat dengan Tuhan, jiwa bisa mendapat ketenangan.
Kita mengenal Daud sebagai seorang gembala yang beroleh perkenanan Tuhan, lalu diurapi untuk menjadi raja Israel. Suatu ketika ia jatuh dalam dosa. Tetapi Daud percaya kepada Allah, dan karena itu memohon agar jangan ia dipermalukan. Jangan musuh-musuhnya bersukacita atas kejatuhannya.
Perlindungan terbaik hanya ada di dalam Tuhan. Pemazmur melayangkan pandangan ke gunung-gunung, tetapi pertolongannya hanya ada di dalam Allah yang menciptakan langit dan bumi – Mazmur 121:1-2. Haleluya!
Daud mohon agar Tuhan tidak mengingat lagi segala dosa dan pelanggaran di masa mudanya – Mazmur 25:7. Sesungguhnya, sejauh timur dari barat, sejauh itulah Dia membuang segala dosa kita dan tidak mengingatnya lagi!
Menanti-nantikan Tuhan
Saat diciptakan, Adam dan Hawa memiliki kemuliaan Allah. Namun, ketika jatuh dalam dosa, mereka kehilangan kemuliaan Tuhan. Mereka lari, menyembunyikan diri dari Allah. Dosa menceraikan manusia dari Allah. Mereka malu dan berusaha menutupi ketelanjangan mereka.
Orang yang menanti-nantikan Tuhan tidak akan mendapat malu: “Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat...”
Orang yang menanti-nantikan Tuhan tidak akan dipermalukan! Puji Tuhan! Syaratnya: berani dan mau memegang tangan Tuhan – bertautan erat, menjadi satu dengan Dia!
Janji Tuhan bagi yang menanti-nantikan Dia; yang mengikat erat tangannya dengan tangan Allah: “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” – Yesaya 40:31. Haleluya!
Jalan Tuhan adalah jalan kebenaran. Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” – Yohanes 14:6. Jalan Allah adalah jalan yang sempurna. JalanNya menyelamatkan saudara dan saya.
Daud ingin Tuhan membawanya berjalan dalam kebenaranNya. Dia yakin hanya Allah yang dapat menyelamatkannya. Itu sebab ia menanti-nantikan Allah sepanjang hari! Bagaimana dengan saudara??
Tuhan Yesus memberkati saudara!
Puji Tuhan..
BalasHapusAmin..
BalasHapus